Selasa, 12 Mei 2009

Flu Babi, (Swine Flu) yg mengancam dunia..



Flu babi belakangan ini menjadi berita yang sering kita jumpai di berbagai media. Mexico sebagai negara awal yg terjangkit virus sempat mengalami histeria, sehingga kita melihat betapa hampir semua orang disana menggunakan masker ketika menjalankan aktifitas sehari-hari. Pemerintahnyapun pernah meliburkan selama 5 hari kepada seluruh warga untuk menghindari makin seringnya kontak antar warga. Seluruh rakyat dimintakan untuk tetap tinggal rumah, hal tsb dilakukan mengingat betapa cepatnya penyebaran virs flu babi di negara tersebut. Sudahpun begitu, virus flu babi dalam waktu tak lama ternyata sudah menyebar ke berbagai negara dan benua.
Di Indonesia, kekhawatiran akan masuknya flu babi membuat pemerintah dalam hal ini Depkes melakukan berbagai upaya pencegahan spt pemasangan termal scnner di bandara internasional dan mengkarantina/mengisolasi orang-orang yang disangka terinfeksi virus flu babi ini. Walau di kalangan masyarakat ada timbul jokes : flu babi tak mungkin bisa masuk Indonesia, karena tidak mendapat sertifikasi halal dari MUI..ha..ha.

Bagaimana ceritanya kasus flu babi sampai menghebohkan dunia ?
Flu burung ‘relatif’ sudah terkendali sekarang ini, tapi belakangan dunia dihebohkan dengan flu babi yang penyebaran antar manusa begitu cepat. Flu babi awalnya hanya menyerang babi, tapi kemudian di Meksiko pada akhir Maret sampai awal April 2009 diketahui merebak KLB (kejadian luar biasa) flu babi pada manusia, dimana banyak orang yang mengalami gejala flu dan sebagian berakhir fatal karena sampai menimbulkan kematian. Pada kurun waktu tsb ada 2000 orang lebih yang terjangkit flu babi dan yang meninggal sampai lebih dari 150 orang. Penelitian lebih lanjut ternyata ditemukan adanya infeksi virus influenza yang biasa menginfeksi babi. Tak berapa lama juga diketahui banyak orang di berbagai negara yang juga terjangkit flu babi, sudah ada 29 negara yang terjangkit. Diketahui Amerika Serikat ternyata mempunyai jumlah kasus flu babi yang terbanyak, karena negara tsb berbatasan langsung dengan Meksiko. Di Asia yang sudah terjangkit adalah negara Jepang, Korea dan Hongkong, selanjutnya berpotensi makin menyebar ke negara lain kalau penanggulangan flu babi di setiap negara tidak efektif. Negara tetangga yang paling dekat yang sudah terjangkit flu babi (sampai tulisan ini dibuat) adalah Selandia baru.

Mengapa dikatakan flu babi mengancam dunia ?
Ya karena kasus flu babi bila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan pandemi (wabah raya), dimana penyakit ini menjangkit dimana-mana, lintas negara dan benua. Penularan dari manusia ke manusia yang begitu cepat, ditengah arus globalisasi dan lalu lintas orang yang begitu mudah berpergian dari satu negara lain, akan membuat ancaman pandemi semakin nyata. Karenanya dibutuhkan partisipasi dan kepedulian bersama di seluruh dunia untuk pennggulangan kasua flu babi ini.

Apa kuman penyebab flu babi ?
Kuman penyebabnya adalah virus influenza tipe A, sub tipe H1N1, kalau flu burung : H5N1, sementara pada manusia kebanyakan adalah virus influenza A sub tipe H3N2. Virus H1N1 sudah lama menjangkiti babi, tapi belakangan diketahu dapat menularkan juga ke manusia, yang kemudian menyebar makin luas karena adanya penularan dari manusia ke manusia. Babi diketahui merupakan hewan yang dapat menerima virus flu dari hewan lain dan juga manusia, kemungkinan terjadinya persilangan antar virus tsb dan menghasilkan virus flu babi ‘baru’ yang mengalami mutasi gen yang lebih ‘ganas’ ketika menginfeksi manusia.

Bagaimana cara penularannya ?
Virus ini menular melalui kontak dengan moncong babi yang ‘flu’, juga lewat percikan batuk/bersin (droplet) atau lewat sentuhan tangan dimana tangan kita selanjutnya menyentuh hidung atau mulut. Masa inkubasi rata-rata 4 hari (kisarannya 1-7 hari). Kelompok yang beresiko pada awalnya adalah pekerja di peternakan babi, tertular dari babi, tapi selanjutnya orang yang tertular tersebut akan menularkan ke orang lain, di komunitas yang berbeda dan seterusnya, begitu cepat penyebarannya sampai lintas negara dan benua yang membuat WHO memberi peringatan adanya ancaman pandemi.

Bagaimana gejala penyakit orang yang terkena flu babi ?
Gejalanya seperti gejala flu (influenza) pada umumnya antara lain : demam, batuk-pilek, lemas, nyeri/pegal otot, sakit tenggorokan, mual-muntah sampai diare. Perjalanan penyakit yang paling dikhawatirkan adalah perburukan penyakit sampai menimbulkan pneumonia (radang parenkim paru) yang umumnya berat dan berakhir dengan kematian karena pasien mengalami gagal nafas.

Bagimana pengobatan atau penanganan selanjutnya ?
Pasien yang diduga terinfeksi flu burung harus mengalami perawatan khusus di RS rujukan yang sudah ditunjuk, diisolasi, sambil menunggu konfirmasi lab untuk virusnya, selain itu untuk antisipasi adanya perburukan yang membutuhkan perawatan intensif (ICU). Obat anti viral yang terbukti cukup efektif untuk penderita flu babi adalah oseltamivir yang lebih dikenal sebagai tamiflu. Obat ini sebelumya banyak dipakai waktu merebaknya flu burung (avian influenza) beberapa waktu lalu.

Bagaimana langkah pencegahan yang bisa dilakukan semua orang ?
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan semua orang (pencegahan pribadi) adalah :

  1. Makan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kita tetap prima untuk melawan setiap infeksi kuman penyakit.
  2. Selalu menutup hidung dan mulut bila bersin atau batuk.
  3. Tidak meludah di sembarang tempat.
  4. Membiasakan mencuci tangan sehabis kontak dengan hewan.
  5. Mereka yang flu selalu memakai masker, sementara yang sehat hindari kontak dengan yang sakit.
  6. Segera memeriksakan diri ke fasilitas terdekat bila ditemukan gejala seperti di atas apalagi bagi mereka yang habis bepergian dari negara yang sudah terjangkit flu babi.

Bagaimana upaya pemerintah utk menanggulangi merebaknya flu babi ?
Ada beberapa langkah pemerintah dalam hal ini Depkes yang telah dilakukan untuk mencegah penyebaran flu babi antara lain :

  1. Memasang termal detector di terminal kedatangan laur negeri di beberapa bandara ionternasional.
  2. Menghidupkan kembali surveilance Influenza Like Ilness dan Pneumonia.
  3. Menyiapkan obat oseltamivir yang disebarkan ke Puskesmas dan RS.
  4. Menyiapkan 100 RS rujukan penderita suspek flu burung.
  5. Meningkatkan kemampuan pemeriksaan lab untuk memeriksa virus H1N1 di berbagai lab flu burung yang sudah ada.
  6. Menyebarluaskan informasi/sosialiasi kepada masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman flu babi.
  7. Melakukan simulasi penanggulangan pandemi influenza.

Terakhir apa yang mesti kita ingat atau apa hikmah yang bisa kita ambil dari merebaknya kasus flu babi ini ?
Bahwa upaya pencegahan perorangan melalui pola hidup sehat dan peningkatan higiene diri dapat menahan laju perkembangan penyakit flu babi ini. Hal-hal sederhana yang suka kita lupakan justru menjadi benteng kita dari serbuan aneka kuman penyakit. Kita masih optimis, kasus flu babi dapat tertangani secara baik dengan belajar pada waktu merebaknya flu burung beberapa waktu lalu. Kerjasama yang efektif lintas negara dan lintas sektoral mendukung keberhasilan upaya kita menghentikan penyebaran flu babi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar